Tutorial InDesain 5


Membuat Layout Majalah Menggunakan Indesign CS5 Bagian 1 

Ini adalah Contoh Cover Majalah yang saya buat untuk kesebelasan persiba bantul

Tutorial membuat Layaout majalah dengan Adobe Indesign ini akan menjadi pembelajaran yang cukup panjang dan tidak akan selesai pada satu waktu, dan saya akan membaginya dalam beberapa bagian mulai dari proses awal, pembuatan layout master hingga akhir, persiapan cetak.

Mengapa tidak langsung saja kepada inti tutorialnya?

Ini penting untuk sobat perhatikan, analoginya seperti ini,

“ sebelum ahli bangunan mulai benar benar membangun sebuah rumah, ia akan merancang kerangka-kerangka terlebih dahulu,”

bagitupun dengan perancangan majalah ini, kita harus tau kerangkanya, dan saya anggap ini bukan teori ya, namun sudah menjadi bagian dari praktek. Jadi baiknya memang ilmu pengetahuan itu harus tuntas.

Sebenarnya membuat majalah, atau buku tidak lah terlalu sulit, namun juga tidak bisa dianggap sepele, yang terpenting adalah pemahaman menggunakan tool-tool, dan lainnya adalah memiliki banyak imajinasi. Itu saja cukup.

Oya Sebelumnya saya telah sedikit menulis tentang Cara Membuat Majalah dengan Adobe PageMaker, kira-kira sekitar 2 tahun lalu, :D hehe. ya tutorial itu saya buat sekitar tahun 2009, ketika awal-awal membuat blog ini, namun waktu itu banyak sekali tuntutan kerjaan (sebenernya sih karena males) akhirnya tutorial itu tidak saya selesaikan.

Lambat laun dunia desain terus berkembang, dan bersamaan dengan itu, para pengembang aplikasi grafis ini terus melakukan pembaruan terhadap aplikasi grafis tersebut, dengan versi yang lebih baru dan lebih lengkap fiturnya.

Oleh karena alasan itu saya tidak melanjutkan tutorial yang saya buat dengan adobe PageMaker, karena tidak adanya versi yang lebih baru dari aplikasi tersebut, dan akan semakin jarang sekali digunakan dalam proses pembuatan majalah, bisa dibilang sudah ketinggalan, meski tidak jarang masih ada beberapa desainer yang setia menggunakannya.

[ Eh tapi masih ada juga ding, Perusahaan publishing yang masih menggunakan Adobe PageMaker, salah satunya adalah Di*n R***yat, bulan juni 2011 lalu, saya hendak cetak majalah internal Bali Devata, “ Klub sepak bola bali” dan ketika saya masuk ruang editing untuk proses cetak, tiba tiba file saya tidak bisa dibuka, karena saya menggunakan adobe indesign, dan akhirnya saya harus merancang ulang Majalah yang saya buat itu dengan adobe PageMaker. Jadi kerja dua kali.

Sekedar info bagi yang belum tau, Beberapa aplikasi yang biasa digunakan oleh para desainer dalam merancang tata letak, diantaranya adalah, Adobe PageMaker, QuarkExpress, dan Adobe Indesign tentunya dibantu oleh bapaknya software desain Adobe Photoshop. Khusus untuk QuarkExpress biasanya lebih banyak digunakan di Perusahaan media yang sudah besar, yang sudah langsung terhubung dengan mesin cetak, [Ini subyektif saja sih, karena keterbatasan pengetahuan]

Sebenarnya terserah kita aja, mau menggunakan aplikasi yang mana, pada intinya, dari ketiga aplikasi yang saya sebutkan diatas tadi, fungsinya sama, hanya berbeda di tools nya saja, Adobe Indesign misalnya,. Untuk software yang satu ini, memiliki tools yang lebih lengkap, dan memungkinkan pengguna membuat objek berbasis vektor, tentunya fitur seperti ini tidak kita jumpai di adobe PageMaker.

 
Dan saya lebih senang menggunakan Adobe Indesign ini untuk membuat tata letak majalah, alasan pertamanya adalah, dibanding Adobe PageMaker, Indesign memiliki tool yang lebih lengkap, yang kedua dibandingkan dengan QuarkExpress, saya lebih familiar dengan Adobe Indesign Hahaha..

Tapi ada alasan yang lebih masuk akal buat saya, yaitu adobe indesign lebih banyak digunakan perusahaan penerbit maupun jasa cetak, dan kita tidak akan banyak mengalami masalah, karena aplikasi yang kita gunakan sama.

nah sampai disini teorinya

 


0 komentar: